Kumpulan Soal IPA SD Kelas 6 Semester 1 dan 2,
Bank Soal IPA SD Kelas 6 Semester 1 dan 2, Soal IPA SD Kelas 6 Semester
1, Kumpulan Soal IPA SD Kelas 6 Semester 2, Apakah sobat sedang mencari
soal IPA SD Kelas 6 semester 1 dan 2 ? disini ada beberapa soal IPA SD
yang bisa sobat gunakan untuk bahan uji kompetensi siswa kelas 6
PERENCANAAN PEMBELAJARAN
A. Pengertian Perencanaan Pembelajaran
I. Pengertian Perencanaan
Menurut H.B. Siswanto (2007:42) perencanaan adalah
kumpulan
proses dasar yang digunakan untuk memilih tujuan dan menentukan cakupan
pencapaiannya. Menurutnya, merencanakan berarti mengupayakan penggunaan
sumberdaya manusia (human resources), sumber daya alam (natural
resources), dan sumberdaya lainnya (other resources) untuk mencapai
tujuan .
George R. Terry dan Leslie W. Rue (2009:9)
menyatakan bahwa planning atau perencanaan adalah menentukan
tujuan-tujuan yang hendak dicapai selama suatu masa yang akan datang dan
apa yang harus diperbuat agar dapat mencapai tujuan-tujuan itu.
Sementara itu, Mulyasa (2006:223) menjelaskan bahwa perencanaan adalah
suatu bentuk dari pengambilan keputusan (decision making).
Hamzah
B. Uno (2008: 2) juga menyatakan perencanaan adalah suatu cara yang
memuaskan untuk membuat kegiatan dapat berjalan dengan baik, disertai
dengan berbagai langkah yang antisipatif guna memperkecil kesenjangan
yang terjadi sehingga kegiatan tersebut mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.Berdasarkan definisi-definisi di atas, dapat disimpulkan
bahwa
perencanaan mengandung paling sedikit 4 unsur yaitu:
a. Ada tujuan yang harus dicapai
b. Ada strategi untuk mencapai tujuan
c. Sumber daya yang mendukung
d. Implementasi setiap keputusan.
Perencanaan adalah suatu
cara
untuk membuat suatu kegiatan dapat berjalan dengan baik, disertai
dengan berbagai langkah yang antisipatif untuk memperkecil kesenjangan
yang ada dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Perencanaan
merupakan hasil proses berpikir dan pengkajian dan penyeleksian dari
berbagai alternatif yang dianggap lebih memiliki nilai efektivitas dan
efisiensi, yang merupakan awal dari semua proses pelaksanaan kegiatan
yang bersifat rasional.
Perencanaan adalah proses
penetapan dan pemanfaatan sumber daya secara terpadu yang diharapkan
dapat menunjang kegiatan-kegiatan dan upaya-upaya yang akan dilaksanakan
secara efisien dan efektif dalam mencapai tujuan. Dalam hal ini, Roger
A. Kaufman (Harjanto 1997: 2) mengemukakan bahwa “Perencanaan adalah
suatu proyeksi (perkiraan) tentang apa yang diperlukan dalam rangka
mencapai tujuan absah dan bernilai. Perencanaan sering juga disebut
sebagai jembatan yang menghubungkan kesenjangan atau jurang antara
keadaan masa kini dan keadaan yang diharapkan terjadi pada masa yang
akan datang. Dengan demikian, perencanaan berkaitan dengan penentuan apa
yang akan dilakukan.
II. Pengertian Pembelajaran
Undang-undang
Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional Pasal 1 dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17
Tahun 2010 Pasal 1 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan
mendefenisikan bahwa pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik
dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.
Masnur
Muslich (2007:71) juga berpendapat bahwa pembelajaran adalah proses
aktif bagi siswa dan guru untuk mengembangkan potensi siswa sehinggga
mereka akan “tahu” terhadap pengetahuan dan pada ahirnya “mampu” untuk
melakukan sesuatu. Sedangkan Degeng dalam Hamzah B. Uno (2008:2)
mendefenisikan dengan singkat bahwa pembelajaran adalah upaya untuk
membelajarkan siswa.
Richard L. Daft (2003:30)
mengungkapkan bahwa pembelajaran adalah sebuah perubahan prilaku atau
suatu perubahan kinerja yang terjadi sebagai hasil dari pengalaman. Hal
ini juga dibenarkan oleh Slavin dalam H. Douglas Brown (2007:8) yang
mendefenisikan bahwa pembelajaran adalah sebuah perubahan dalam diri
seorang yang disebabkan oleh pengalaman. Pernyataan ini juga didukung
oleh Kunandar (2009:287) yang menyatakan bahwa pembelajaran adalah
proses interaksi antara peserta didik dengan lingkungannya sehingga
terjadi perubahan perilaku kearah yang lebih baik.
Berdasarkan
beberapa defenisi diatas dapat disimpulkan bahwa perencanaan
pembelajaran adalah kegiatan memproyeksikan tindakan apa yang akan
dilaksanakan dalam suatu proses belajar mengajar yaitu dengan
mengkoordinasikan komponen-komponen pembelajaran sehingga tujuan
pembelajaran, materi pembelajaran, cara penyampaian kegiatan (metode,
model dan teknik), serta bagaimana mengukurnya menjadi jelas dan
sistematis, sehingga nantinya proses belajar mengajar menjadi efektif
dan efisien.
Selanjutnya akan dikemukan beberapa
pendapat atau pandangan para ahli mengenai perencanaan pembelajaran.
Ibrahim (1993) mengatakan bahwa “Secara garis besar perencanaan
pembelajaran mencakup kegiatan merumuskan tujuan apa yang akan dicapai
oleh suatu kegiatan pembelajaran, cara apa yang dipakai untuk menilai
pencapaian tujuan tersebut, materi-bahan apa yang akan disampaikan,
bagaimana cara menyampaikannya, serta alat atau media apa yang
diperlukan.
Dengan perencanaan pembelajaran, guru dapat
memperkirakan, mempersiapkan, dan menentukan tindakan apa yang akan
dilakukan pada waktu proses pembelajaran berlangsung. Pada tahap ini
guru mempersiapkan segala sesuatunya agar proses pembelajaran dapat
berjalan secara efektif. Seperti itulah sistem dunia
Pendidikan
Pendapat
lain dikemukakan oleh Banghart dan Trull (Sagala: 2003) yang menyatakan
bahwa “Perencanaan adalah awal dari semua proses yang rasional, dan
mengandung sifat optimisme yang didasarkan atas kepercayaan bahwa akan
dapat mengatasi berbagai macam permasalahan dalam konteks pembelajaran.
Perencanaan pembelajaran yang diartikan sebagai proses penyusunan materi
pelajaran, penggunaan media pembelajaran, penggunaan pendekatan atau
metode pembelajaran, dalam suatu alokasi waktu yang akan dilaksanakan
pada masa satu semester yang akan datang untuk mencapai tujuan yang
ditentukan”. Toeti Soekamto (1993) mendefinisikan perencanaan
pembelajaran sebagai usaha untuk mempermudah proses belajar-mengajar
maka diperlukan perencanaan pembelajaran.
Perencanaan
pembelajaran dapat dikatakan sebagai pengembangan pembelajaran yang
merupakan sebagai sistem yang terintegrasi dan terdiri dan beberapa
unsur yang saling berinteraksi. Pengertian lain tentang perencanaan
pembelajaran dikemukakan oleh Nana Sudjana (1988) yang mengemukakan
bahwa perencanaan pembelajaran merupakan kegiatan memproyeksikan
tindakan apa yang akan dilaksanakan dalam suatu pembelajaran (PBM) yaitu
dengan mengkoordinasikan (mengatur dan merespon) komponen-komponen
pembelajaran, sehingga arah kegiatan (tujuan), isi kegiatan (materi),
cara penyampaian kegiatan (metoda dan teknik, serta bagaimana
mengukurnya (evaluasi) menjadi jelas dan sisitematis”. Ini berarti
perencanaan pembelajaran pada dasarnya adalah mengatur dan menetapkan
komponenkomponen tujuan, bahan, metoda atau teknik, serta evaluasi atau
penilaian. Perencanaan pembelajaran dapat dikatakan sebagai pedoman
mengajar bagi guru dan pedoman belajar bagi siswa.
Melalui
perencanaan pembelajaran dapat diidentifikasi apakah pembelajaran yang
dikembangkan/dilaksanakan sudah menerapkan konsep belajar siswa aktif
atau mengembangkan pendekatan keterampilan proses. Gambaran aktivitas
siswa akan terlihat pada rencana kegiatan atau dalam rumusan Kegiatan
Belajar. Mengajar (KBM) yang terdapat dalam perencanaan pembelajaran.
Kegiatan belajar dan mengajar yang dirumuskan oleh guru harus mengacu
pada tujuan pembelajaran. Sehingga perencanaan pembelajaran merupakan
acuan yang jelas, operasional, sistematis sebagai acuan guru dan siswa
berdasarkan kurikulum yang berlaku.
Perencanaan
pembelajaran dapat diartikan sebagai suatu rangkaian yang saling
berhubungan dan saling menunjang antara berbagai unsur atau komponen
yang ada di dalam pembelajaran, atau dengan pengertian lain, yaitu suatu
proses mengatur, mengkoordinasikan, dan menetapkan unsur-unsur atau
komponen-- komponen pembelajaran. Unsur atau komponen yang dimaksud
adalah:
a. Kemana pembelajaran tersebut akan diarahkan?
b. Apa yang harus dibahas dalam proses pembelajaran tersebut?
c. Bagaimana cara melakukannya?
d. Bagaimana pula mengetahui berhasil tidaknya proses pembelajaran tersebut?
Berikut ini adalah definisi perencanaan pembelajaran menurut beberapa ahli, yaitu:
a. Branch (2002), Suatu sistem yang berisi prosedur untuk mengembangkan pendidikan dengan cara yang konsisten dan reliable.
b.
Ritchy, Ilmu yang merancang detail secara spesifik untuk pengembangan,
evaluasi dan pemeliharaan situasi dengan fasilitas pengetahuan diantara
satuan besar dan kecil persoalan pokok.
c. Smith & Ragan
(1993. Proses sistematis dalam mengartikan prinsip belajar dan
pembelajaran kedalam rancangan untuk bahan dan aktifitas pembelajaran.
(1999) Proses sistematis dan berfikir dalam mengartikan prinsip belajar
dan pembelajaran kedalam rancangan untuk bahan dan aktifitas
pembelajaran, sumber informasi dan evaluasi.
d. Zook (2000). Proses berfikir sistematis untuk membantu pelajar memahami (belajar).
B. Peranan Perencanaan Pembelajaran
Keberhasilan
dari suatu kegiatan sangat ditentukan oleh perencanaannya. Apabila
perencanaan suatu kegiatan dirancang dengan baik, maka kegiatan akan
lebih mudah dilaksanakan, terarah serta terkendali. Demikian pula halnya
dalam proses belajar mengajar, agar pelaksanaan pembelajaran terlaksana
dengan baik maka diperlukan perenanaan pembelajaran yang baik.
Perencanaan
pembelajaran berperan sebagai acuan bagi guru untuk melaksanakan
kegiatan pembelajaran agar lebih terarah dan berjalan efektif dan
efesien. Dengan perkataan lain perencanaan pembelajaran berperan sebagai
skenario proses pembelajaran oleh karena itu perencanaan pembelajaran
hendaknya fleksibel dan memberikan kemungkinan bagi guru untuk
menyesuaikan diri dalam proses pembelajaran sesungguhnya.
Perencanaan
pembelajaran dimaksudkan agar dapat dicapai perbaikan pembelajaran.
Upaya perbaikan pembalajaran dilakukan dengan asumsi sebagai berikut:
a.
Untuk memperbaiki kualitas pembelajaran perlu diawali dengan perencnaan
pembelajaran yang diwujudkan dengan adanya desain pembelajaran.
b. Untuk merancang suatu pembelajaran perlu menggunakan pendekatan sistem.
c. Perencanaan desain pembelajaran diacukan pada bagaimana seseorang belajar
d. Untuk merencanakan suatu desain pembelajaran diacukan pada siswa secara perseorangan.
e. Pembelajaran yang dilakukan akan bermuara pada ketercapaian tujuan pembelajaran, dan tujuan pengiring dari pembelajaran.
f. Sasaran akhir dari perencanaan desain pembelajaran adalah mudahnya siswa untuk belajar.
g. Perencanaan pembelajaran harus melibatkan semua variable pembelajaran.
C. Pentingnya Perencanaan Pembelajaran
Perencanaan pembelajaran perlu dilakukan karena memiliki arti penting sebagai berikut :
1. Untuk pengganti keberhasilan yang diperoleh secara untung-untungan.
2. Sebagai alat untuk menemukan dan memecahkan masalah.
3. Untuk memanfaatkan sumber secara efektif.
Perencanaan
yang dilakukan secara sistematis atau dilandasi dengan pendekatan
sistem akan memberikan dua keuntungan besar seperti berikut :
1. Sebagai suatu alat untuk menganalisis, mengidentifikasi dan memecahkan masalah sesuai dengan yang diinginkan.
2. Memiliki daya ramal dan kontrol yang baik karena didukung dengan langkah-langkah berikut:
a. Perumusan kebutuhan secara spesifik dan nyata.
b. Penggunaan logika, proses setapak demi setapak untuk menuju perubahan yang diharapkan.
c. Perhatian dan penentuan salah satu diantara berbagai pendekatan yang sesuai situasi dan kondisi.
d. Penetapan mekanisme feedback yang memberi informasi tentang kemajuan, hambatan serta perubahan yang diperlukan.
e. Penggunaan istilah dan langkah yang jelas, mudah dikomunikasikan dan dipahami orang lain.
Beberapa pertimbangan atau asumsi yang melandasi mengapa guru harus melakukan perencanaan pembelajaran adalah sebagai berikut:
1.
Perencanaan pembelajaran dikembangkan atas dasar tesis yang menyatakan
bahwa pengajaran dapat dirancang secara lebih sistematis dan berbeda
dengan cara-cara tradisional.
2. Hasil pembelajaran dapat dirumuskan secara lebih operasional sehingga dapat diamati dan diukur.
3.
Tujuan pembelajaran dapat diukur dengan menggunakan instrumen yang
disebut penilaian acuan patokan yaitu tes yang didasarkan atas kriteria
tertentu yang dalam hal ini adalah tujuan pembelajaran khusus.
4.
Untuk menjamin efektivitas proses pembelajaran, paket pembelajaran yang
akan digunakan hendaknya valid. Hal ini berarti semua perangkat, alat,
media, metode pembelajaran yang akan digunakan dalam proses pembelajaran
perlu diujicobakan dahulu secara empirik.
D. Tujuan Perencanaan Pembelajaran
Merujuk
pada tulisan Hamzah B. Uno (2008) berikut ini dikemukakan beberapa
pengertian yang dikemukakan oleh para ahli. Robert F. Mager (1962)
mengemukakan bahwa tujuan pembelajaran adalah perilaku yang hendak
dicapai atau yang dapat dikerjakan oleh siswa pada kondisi dan tingkat
kompetensi tertentu. Kemp (1977) dan David E. Kapel (1981) menyebutkan
bahwa tujuan pembelajaran suatu pernyataan yang spesifik yang dinyatakan
dalam perilaku atau penampilan yang diwujudkan dalam bentuk tulisan
untuk menggambarkan hasil belajar yang diharapkan. Henry Ellington
(1984) bahwa tujuan pembelajaran adalah pernyataan yang diharapkan dapat
dicapai sebagai hasil belajar.
Sementara itu, Oemar
Hamalik (2005) menyebutkan bahwa tujuan pembelajaran adalah suatu
deskripsi mengenai tingkah laku yang diharapkan tercapai oleh siswa
setelah berlangsung pembelajaran.
Upaya merumuskan tujuan
pembelajaran dapat memberikan manfaat tertentu, baik bagi guru maupun
siswa. Nana Syaodih Sukmadinata (2002) mengidentifikasi 4 (empat)
manfaat dari tujuan pembelajaran, yaitu: (1) memudahkan dalam
mengkomunikasikan maksud kegiatan belajar mengajar kepada siswa,
sehingga siswa dapat melakukan perbuatan belajarnya secara lebih
mandiri; (2) memudahkan guru memilih dan menyusun bahan ajar; (3)
membantu memudahkan guru menentukan kegiatan belajar dan media
pembelajaran; (4) memudahkan guru mengadakan penilaian.
Dalam
Permendiknas RI No. 52 Tahun 2008 tentang Standar Proses disebutkan
bahwa tujuan pembelajaran memberikan petunjuk untuk memilih isi mata
pelajaran, menata urutan topik-topik, mengalokasikan waktu, petunjuk
dalam memilih alat-alat bantu pengajaran dan prosedur pengajaran, serta
menyediakan ukuran (standar) untuk mengukur prestasi belajar siswa.
Adapun tujuan perencanaan pembelajaran meliputi :
- Mengarahkan aktivitas belajar siswa dan aktivitas mengajar dari pengajar, karena rencana telah diprogram dengan sistematis.
- Mengetahui kemajuan belajar siswa karena materi yang akan dipresentasikan telah direncanakan secara terinci.
- Menghasilkan proses belajar mengajar secara maksimal karena segala sesuatunya telah dipersiapkan sebelum pelajaran dimulai.
- Mengetahui dengan segera tingkat keberhasilan proses belajar
mengajar, melalui kegiatan proses belajar mengajar yang direncanakan.
- Memberikan kegairahan siswa dalam belajar dengan adanya informasi dan relevansi tujuan pembelajaran.
- Memberikan kemudahan siswa dalam penguasaan materi sebab sistematika penyampaiannya telah disiapkan.
Tags : Bank Soal IPA SD Kelas 6 Semester 1 dan 2, Soal IPA SD Kelas 6 Semester
1, Kumpulan Soal IPA SD Kelas 6 Semester 2, Apakah sobat sedang mencari
soal IPA SD Kelas 6 semester 1 dan 2 ? disini ada beberapa soal IPA SD
yang bisa sobat gunakan untuk bahan uji kompetensi siswa kelas 6.